Sampai Bertemu Kembali Kawan!

Wednesday, September 14, 2011

Korupsi Semasa Rejim SBY Lebih Parah

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik korupsi selama rejim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai jauh lebih parah, dibandingkan dengan korupsi sebelum era reformasi tahun 1998. Korupsi saat ini terjadi di semua lini dan level, baik di eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Ini terjadi akibat pemerintah yang justru tetap memelihara dan merawat budaya korupsi, karena pemimpinnya tak pernah bersikap tegas terhadap perilaku dan peluang koruptif yang terjadi di jajarannya.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah, La Ode Ida, mengatakan, korupsi saat ini jauh lebih para karena pejabat dan politikus justru merawat dan saling menjaga tindakan koruptif sesama mereka. Ini menurut La Ode mirip apa yang dilakukan mafia.

"Mereka yang bersih justru akan disingkirkan," kata La Ode di Jakarta, Selasa (13/09/2011).

Meski sudah menggurita, tetapi menurut La Ode hampir tidak ada tindakan berarti terhadap mereka yang diduga ikut terlibat. Padahal beberapa di antaranya kata La Ode adalah para pembantu terdekat Presiden.

Perilaku korupsi yang semakin massif di bawah rejim SBY ini, menurut La Ode bisa menjadikan Presiden sebagai musuh bersama masyarakat.

La Ode menuturkan, keresahan itu sebenarnya sudah mulai diungkapkan publik. Dia menceritakan, dalam pertemuan dengan pengusaha keturunan Tionghoa, mereka antara lain mengeluhkan terjadinya ketidakstabilan dalam berusaha, karena perilaku koruptif penguasa.

Dua kasus korupsi yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menurut La Ode sesungguhnya bisa digunakan Presiden SBY untuk bertindak tegas.

"Saya enggak tahu kenapa Presiden SBY tidak bergerak juga," kata La Ode.

1 comment: