Sampai Bertemu Kembali Kawan!

Tuesday, June 10, 2014

Runtuhnya Intergritas Pemerintahan dan Hancurnya APBD

RSUD – TANJUNG UBAN........ 8 June 2014
Sebuah cerita yang saya tuliskan di atas kertas ini menunjukkan bagaimana typical budaya bagsa ini yang harus diubah khususnya budaya kerja di Pemerintahan. Yang saya sayangkan adalah dimana sebuah bangsa itu maju dapat dilihat dari system kerja di Pemerintahan-nya. Alangkah terkejutnya saya melihat bagaimana sebuah RSUD yang baru sekitar 2 atau 3 Tahun Saja di bangun dan merupakan RS yang terbesar di daerah ini terasa tidak ter-urus, RS daerah yang Master Plan-nya akan menjadi RS kebanggaan masyarakat Tanjung Uban, kini hampir menuju ke-usangan akibat ulah-ulah management yang tak peduli dengan berapa Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) yang telah di kucurkan atau digunakan kesana yang demi melayani masyarakat sekitar… Barang- barang yang telah dibeli menggunakan APBD daerah sudah tidak ter-urus lagi dengan kata lain telah rusak karena tidak adanya rasa memiliki.    
Betapa sedihnya saya ketika melihat bagaimana sebuah ruangan yang berkelas VIP memiliki Fasilitas yang tersedia tetapi banyak yang tidak berfungsi, usang tanpa perawatan. Barang-barang yang dibeli dgn anggaran daerah menggunakan APBD Tahunan, tetapi sepertinya typical manusia pekerja di Pemerintahan ini yang acuh dan merasa bukan uang yang berasal darinya sehingga menjadikan mereka acuh dan cuek bebek. Salah satunya bisa kita lihat seperti dibawah ini di ruang VIP RSUD-TANJUNG UBAN :


  • Inventaris TV menggunakan APBD-2008, Merek LG Tidak dpt berfungsi dengan baik
TV LG APBD - 2008
  • Peralatan Toilet Menggunakan APBD-2014, Usang tak terawat..............
    
  • Hal yang paling miris adalah bagaimana ketersediaan Obat-obatan di sebuah RS   yang adalah satu-satunya menjadi harapan masyarakat ketersediaannya sangat buruk. Salah satu contoh perhitungan secara matematik adalah 4 resep obat yang diberikan oleh dokter kepada saya hanya satu yang tersedia di Apotik RS tersebut dengan kata lain hanya 25% obat2 tan tersedia dan 75% obat2 tan tidak tersedia atau tersedia di Luar RS dan itupun kalau kita bisa mendapatkannya. Kalau tidak maka kita akan mengelus dada sembari menahan emosi di hati. Seperti contoh dibawah ini bagaimana saya membeli jarum suntik dan peralatan Infus buat anak saya. Dan Ini adalah sisa obat yang tidak habis digunakan tetapi dikembalikan pada pasien…

  • 
    Sisa Obat-obatan yang telah terbeli
    
    • Dan berikut adalah daftar barang-barang yang tersedia di ruang VIP RSUD-Tanjung Uban menggunakan APBD 2006 – APBD 2014.

     

    Ironis dan sangat disayangkan… Seperti pepatah Indonesia mengatakan bertepuk sebelah tangan, Pemerintah Daerah telah menyediakan tetapi orang-orang didalamnya mengabaikan… Seorang Auditor yang professional akan bertanya begini “Bagaimana kah bisa sekelas VIP dengan anggaran berasal dari rakyat di biarkan seperti barang usang?” Bagaimanakah kita bisa bersaing? Bagaimanakah kita bisa menjelek-jelekkan Negara lain yg begitu sudah modern sedangkan ditengah2 kita sendiri bangsa ini masih terpuruk jauhhh.. dan sangat jauh… bagaimana kita mengatakan “Freeport harus diolah oleh Pemerintah” Sedangkan Manusia-manusia bangsa kita masih bermental Malas. Inilah salah satu hal yang sangat saya takutkan bila bekerja dgn bangsa sendiri, tidak adanya tingkat keprofesionalan dalam bekerja. Yang muncul hanya adanya Nepotisme alias yah hanya orang-orang itu aja didalam…  dan akhirnya masuk tanpa keahlian dan rasa tanggung jawab..!!! dan Akhirnya Ini hanya proyek orang-orang yang berkepentingan untuk memperkaya diri sendiri !!

    Salam Damai Semoga Bangsa ini dapat Bercermin dan Bangkit walau ntah Kapan……!!!

    Penulis: Mangiring Saragih, ST
    Jabatan: Engineer Aerospace - Factory Focus



    No comments:

    Post a Comment