Minggu July, 24, 2011

Sebab Hidup Kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Seperti biasanya hari minggu pagi sebelum memulai aktivitas kami melakukan ibadah bersama keluarga terlebih dahulu, kotbah yang sangat menyentuh dihati suatu perumpamaan yang singkat dan penuh makna membuat jemaat mengerti apa sebenarnya tujuan kita untuk selalau datang menghadapNya.

150 taon yang lalau bangsa batak telah dibebaskan dari belenggu kebodohan dari jaman animisme ke jaman ilmu pengetahuan. apakah kita mengetahui bahwa tanpa datangnya penginjil2 ke tanah batak kita bisa maju sampai sekarang, yang berpencar keseluruh plosok alam raya. atau tanpa mereka mungkin  sampai sekarang kita masih  saling berperang antar suku sama seperti sebagian daerah terpencil di negri ini? 

Kita telah di bukakan oleh Penginjil terdahulu yang mungkin kita kenal sang Oppui Nomensen. yang jauh merantau sian luat na asing ro tu luat tano batak. untuk mengabarkan berita suka cita itu dan membangunkan kita dari prinsip animisme. satu kalimat saya ambil dari kotbah tadi Kita telah dicangkokkan kedalam tubuh kristus agar kita tumbuh bersama-sama dengan kristus oleh sebab itu kehidupan kita bukan lagi yang terdahulu tapi kita sudah menjadi bagian tubuh kristus. 

Orang yang hidup dalam kristus juga akan berakar dalam kristus. Orang yang Berakar dalam kristus dia akan kokoh apapun yang merintanginya atau kata lain akan sekokoh tembok china :). Berakar mempunyai arti yang berlandaskan, jika orang mempunyai landasan yang kokoh maka dia tidak akan gampang terombang ambing.

Horas............... Sai diramoti Tuhan ma hita.